Dengan bantuan Hagrid, Harry bersiap untuk menjalani tahun pertamanya di Hogwarts. Harry pun mulai menjelajahi dunia sihir, dan bertumu oleh 2 sahabat baiknya yaitu: Ron Weasley, seorang penyihir yang berasal dari keluarga penyihir murni, kuno, namun miskin, dan Hermione Granger, seorang penyihir cerdas yang berasal dari keluarga nonpenyihir atau Muggle. Di tahun pertamanya di Hogwarts, Harry di seleksi oleh Topi Seleksi unutk dimasukkan ke asrama tertentu. Dan akhirnya ia dapat asrama Gryffindor. Di film seri pertama yaitu Harry Potter and The Sorcerer's Stone diakhiri dengan konfrontasi antara Harry dan Lord Voldemort. Dimana Voldemort berupaya untuk memperoleh kembali keabadian dengan cara mendapatkan kekuatan dari Batu Bertuah, zat yang memberikannya kehidupan yang kekal, dan Harry berusaha untuk menggagalkannya.
Dilanjutkan dengan Harry Potter and The Chamber of Secret,
yang mengisahkan tentang tahun kedua Harry di Hogwarts. Harry dan
teman-temannya menyelidiki misteri 50 tahun yang lalu terkait dengan
peristiwa mencekam yang kembali terjadi di sekolah. Adik perempuan Ron yaitu Ginny Weasley, menjalani tahun pertamanya di Hogwarts, dan menemukan sebuah buku harian
yang ternyata merupakan buku harian milik Voldemort saat ia masih
bersekolah di Hogwarts. Ginny dikuasai oleh Voldemort melalui buku
hariannya dan menuntunnya untuk membuka jalan ke "Kamar Rahasia",
melepaskan monster kuno yang menyerang para siswa di Hogwarts.
Untuk pertama kalinya, Harry mengetahui bahwa prasangka rasial mengenai
"darah murni" dan "darah kotor" juga ada dalam dunia sihir, dan bahwa
saat Voldemort berkuasa, penyihir keturunan Muggle atau "berdarah
campuran" sering dijadikan sasaran teror. Harry juga mengetahui bahwa ia
bisa berbicara Parseltongue (bahasa ular), pemilik kemampuan tersebut sangat jarang dan sering dikaitkan dengan Ilmu Hitam. Novel ini berakhir setelah Harry menyelamatkan kehidupan Ginny dengan membunuh Basilisk dan menghancurkan buku harian tersihir yang menjadi sumber masalah.
Harry Potter and The Prisoner of Azkaban, mengisahkan tentang tahun ketiga Harry di Hogwarts. Harry mengetahui bahwa ia menjadi target Sirius Black,
seorang pembunuh yang melarikan diri dari penjara sihir, yaitu Penjara Azkaban dan diyakini
ikut terlibat dalam kematian orangtua Harry. Setelah Harry dilemahkan
oleh Dementor –
makhluk sihir hitam yang memiliki kekuatan untuk melahap jiwa manusia –
yang ditempatkan di Hogwarts untuk melindungi sekolah, Harry bertemu
dengan Remus Lupin, guru Pertahanan Terhadap Ilmu Sihir yang kemudian terungkap bahwa ia merupakan manusia serigala.
Lupin mengajarkan Harry langkah-langkah pertahanan tingkat atas
terhadap sihir hitam, terutama dementor, yang umumnya belum dipelajari
oleh siswa seusianya. Ditahun ini pula Harry mengertahuin bahwa ayah baptisnya merupakan Sirius Black. Harry kemudian mengetahui bahwa Lupin dan Black
dahulunya adalah sahabat ayahnya, dan Black dijebak oleh teman mereka
yang lainnya, Petter Pettigrew.
Selama tahun keempat Harry di Hogwarts (Harry Potter and The Goblet of Fire),
Harry secara tidak terduga terpilih sebagai peserta Turnamen Triwizard;
kontes sihir berbahaya di mana Harry harus bersaing melawan
penyihir-penyihir "jagoan" dari sekolah-sekolah sihir lainnya, dan juga
siswa dari Hogwarts sendiri. Selama turnamen, Harry dipandu oleh Profesor Alastor "Mad-Eye' Moody, yang kemudian diketahui adalah seorang penipu –salah satu pendukung Voldemort bernama Barty Crouch Jr yang menyamar. Pada titik ini, terjadi pergeseran pengisahan dari yang
sebelumnya hanya berupa firasat, dugaan, dan ketidakpastian, menjadi
suatu konflik terbuka. Rencana Voldemort dengan menyusupkan Crouch ke
dalam turnamen untuk membawa Harry padanya berhasil. Meskipun pada
akhirnya Harry berhasil lolos dari Voldemort, Cedric Diggory, wakil Hogwarts lainnya dalam Turnamen Triwizard, terbunuh, dan Voldemort kembali memasuki dunia sihir dengan fisik utuh.
Dalam tahun ke lima, Harry Potter and The Order Phoenix, Harry kembali berhadapan dengan Voldemort yang baru bangkit. Dalam menanggapi kemunculan Voldemort, Dumbledore kembali mengaktifkan Orde Phoenix, yaitu perkumpulan rahasia yang bergiat dari rumah keluarga Sirius Black yang bertujuan untuk menghadapi pelahap maut Voldemort dan melindungi siapapun yang menjadi target Voldemort, terutama Harry. Meskipun Harry dan Dumbledore telah menjelaskan tentang kembalinya Voldemort, Kementrian Sihir dan kebanyakan masyarakat sihir lainnya menolak mempercayai bahwa Voldemort telah kembali. Dalam upaya untuk melawan dan mendiskreditkan Dumbledore, Kementerian menunjuk Doleres Umbridge sebagai Inkuisitor Agung Hogwarts. Umbridge lalu mengubah Hogwarts menjadi rezim diktator dan melarang siswa mempelajari cara-cara untuk mempertahankan diri dalam melawan sihir hitam. Harry kemudian membentuk "Dumbledore Army", sebuah kelompok belajar rahasia di mana Harry bertugas untuk mengajari teman-temannya keterampilan sihir Pertahanan terhadap Ilmu Hitam tingkat tinggi yang telah ia pelajari. Harry mengetahui bahwa ada ramalan penting mengenai dirinya dan Voldemort, dan ramalan inilah yang telah memicu Voldemort untuk membunuh orang tua Harry. Harry juga mengetahui bahwa ia dan Voldemort memiliki koneksi yang tidak diinginkan, dan menyakitkan setiap kali koneksi itu muncul, yang membuat Harry bisa menyaksikan tindakan Voldemort secara telepati. Dalam klimaks seri ini, Harry dan teman-temannya bertempur secara langsung menghadapi Death Eater. Meskipun kedatangan tepat waktu para anggota Orde Phoenix menyelamatkan nyawa Harry dan teman-temannya, Sirius Black terbunuh dalam pertarungan ini.
Dalam tahun ke enam, Harry Potter and The Half Blood Prince,
Voldemort mulai melancarkan perang terbuka. Dan Dumbledore mengundang kembali Professor Horace Slughorn untuk mengajar di Hogwarts. Di Hogwarts, Harry dan
teman-temannya yang beranjak remaja secara relatif terlindungi dari
bahaya. Mereka terlibat dalam berbagai permasalahan remaja, dan Harry
akhirnya mulai berkencan dengan Ginny Weasley.
Di awal-awal cerita, Harry menemukan buku ramuan tua yang penuh dengan
coretan dan instruksi-instruksi tidak resmi dari sang pemilik buku yang
misterius; si "Pangeran Berdarah Campuran". Buku ini dengan cepat
menjadi sumber kesuksesan Harry dalam kelas ramuan, namun karena
berbagai mantra ilegal yang tertulis di dalamnya, buku ini juga menjadi
sumber kekhawatiran, terutama dari Hermione. Pada tahun ini, Harry juga
mengikuti pelajaran privat dengan Dumbledore, yang menunjukkan pada
Harry berbagai kenangan tentang kehidupan awal Voldemort. Selama
pelajaran privatnya, terungkap bahwa untuk mempertahankan hidupnya,
Voldemort telah membagi jiwanya menjadi potongan-potongan, menciptakan
serangkaian Horcrux,
benda dengan kekuatan jahat yang tersembunyi di berbagai lokasi, dan
salah satunya adalah buku harian yang dihancurkan Harry dalam tahun
kedua dibersekolah. Musuh Harry yang arogan, Draco Malfoy,
berusaha untuk membunuh Dumbledore di sepanjang novel. Upaya Malfoy ini
memuncak dengan terbunuhnya Dumbledore oleh Profesor Snape; si
"Pangeran Berdarah Campuran" yang sebenarnya.